Operasi Lasik: “Bye-bye Glasses”
Bulan Juni yang lalu saya menjalani operasi LASIK.
Saya memakai kacamata sejak umur 12 tahun (kelas 2 SMP), dengan myopia -0,5 di kedua mata.Tahun demi tahun berlalu, kacamata tidak membuat penglihatan saya semakin baik, sampai di tahun ke-4 kuliah, mata saya sudah -4,00. Padahal kacamata dipakai tiap hari, vitamin pun minum, pijet alternatif juga jalan; tapi tetap tidak ada hasilnya.
Sedih juga karena saya termasuk penggemar olahraga berenang, dengan terbatasnya penglihatan membuat berenang jadi kurang nyaman. Actually, olahraga apapun jadi kurang nyaman kalau pakai kacamata. Masuk ke dunia kerja pun sama. Di kilang minyak, kita selalu dituntut untuk memakai kacamata pengaman (safety glasses), nah kalo sudah pake kacamata duluan, agak ribet karena harus di-dobel-in. Bisa sih pesan kacamata pengaman yang ada minusnya, tapi tetap saja… ribet. Karena tuntutan kerja, akhirnya saya beralih ke lensa kontak. Saya banyak bereksperimen dengan lensa kontak, mulai dari yang dipakai 2-mingguan, sampai yang harian. Sedikit lebih nyaman karena lebih leluasa bergerak.
Sayangnya lensa kontak ini ada juga dampak negatifnya, yaitu mata menjadi kurang sehat karena suplai oksigen dan juga hidrasi jadi berkurang. Sebagian besar airmata yang diproduksi akan diserap oleh lensa kontak, sehingga mata menjadi kering. Ini adalah kendala pertama yang saya alami saat akan operasi LASIK. Setelah diamati, mata saya kurang sehat, dan menurut dokter dikarenakan terlalu lama memakai lensa kontak. Dokter bahkan membuktikan dengan cara mengambil satu lensa kontak baru, mengeluarkannya dari paket, lalu meletakkan di meja. Dalam 15 menit saja… lensa yang lembek itu menjadi keras dan kaku seperti kaca tipis yang getas. Jadi bayangkan betapa banyak airmata yang diserap untuk tetap mempertahankan fleksibilitas lensa kontak. Hiiiii…..
Akhirnya saya memutuskan untuk operasi LASIK, yang harapannya bisa membuat penglihatannya saya normal. Saya pun datang ke dokter mata dan berbincang tentang LASIK, hingga akhirnya saya menjalani operasi, melewati masa penyembuhan dan sekarang mata saya normal dan bebas dari kacamata. Berikut sekelumit tips bagi pembaca sekalian yang mempertimbangkan LASIK untuk mengakhiri masa berkacamata-nya:
– Pelajari betul apa itu LASIK. Apa persyaratannya? Ini bisa dilakukan langsung dengan dokter mata. Sepertinya sekarang di Jakarta, kebanyakan rumah sakit sudah mendukung. Saya sendiri menjalani seluruh tahap LASIK (dari konsultasi sampe operasi) di Rumah Sakit Pondok Indah.
– Pahami prosedur LASIK. Ini tidak terlalu krusial sih… hanya supaya tidak kaget saja saat menjalani operasi. Saya terus terang berangkat ke ruang operasi tanpa tahu seperti apa prosedurnya. Operasi LASIK tidak sakit. Tapi melibatkan kekuatan mental. Karena harus tahan saat dokter dan suster memasukkan benda-benda asing di mata kita. Saat pembuatan “flap”, penglihatan kita akan menjadi gelap gulita, hanya lampu hijau dan merah yang bisa kita lihat. Jangan kaget.
Untuk lebih jelasnya, silahkan simak video di sini. Waktu yang dibutuhkan tidak lama, hanya sekitar 10-12 menit per mata. Bahkan proses penembakan laser nya hanya berkisar antara 30-50 detik.
– Bila anda memakai lensa kontak, Anda harus melepaskan lensa kontak anda minimal 14 hari sebelum menjalani operasi LASIK. Jangan bohong ke dokter, karena pasti ketahuan (yak! pengalaman pribadi :)
– Pastikan Anda cukup istirahat, usahakan tidak ada beban pikiran saat akan menjalani operasi.
– Datanglah dengan teman (suami, istri, pacar, dlsb.), karena setelah operasi mata Anda akan menjadi sangat peka terhadap cahaya, sehingga sulit untuk melihat ke depan.
– Bawa sunglasses/ kacamata hitam sendiri. Biasanya pihak rumah sakit menyediakan, tapi umumnya kacamata untuk anak-anak (agak norak).
– Pasca operasi, jangan mengkucek mata, karena banyak lapisan yang masih dalam masa penyembuhan. Usahakan supaya tidak ada air yang masuk ke mata, minimal selama 7 hari. Mata Anda akan tetap peka terhadap cahaya, dan biasanya ada obat yang harus diteteskan ke mata 2-3 kali sehari. Sebenarnya bukan obat sih… hanya cairan pengganti air mata, supaya terhidrasi terus mata kita.
Saya mencapai recovery total (tanpa keluhan silau, pegal, dll.) dalam 4 minggu setelah operasi. Alhamdulillah sekarang mata sudah bisa melihat dengan normal, tanpa kacamata, tanpa lensa kontak.
Eit… Tapi tunggu? Biayanya mahal nggak? Saya ingat 2 tahun yang lalu saat LASIK pertama kali diperkenalkan, biaya per mata mencapai 10-12 juta. Saat ini (sampai Juni 2008), biaya LASIK per mata berkisar 5 – 7,5 juta per mata. Jadi sepertinya harga untuk operasi semakin murah. Dan ini juga investasi yang cukup baik, karena tidak perlu keluar biaya untuk kacamata/ lensa kontak seumur hidup.
*image taken without permission from www.eyeclinicpc.com
ada efek samping’a nga gan?
Pak, saya mau tanya.. apakah mata dengan minus 2400 masih bisa lasik? dan kalaupun bisa berapa harganya?? tolong di infokan melalui email saya..karena ini sangat penting..
terima kasih…
thanks infonya…bermanfaat sekali gan…
lam kenal aj….
Dangan operasi lasik meskipun sampai min plus tinggi pun bisa disembuhkan, tpi saya saran kan hanya 1x seumur hidup karna pasti mempunyai efek yang saya tau, LASIK dapat membuat beberapa aspek-aspek penglihatan anda lebih buruk, termasuk penglihatan malam dengan cahaya yang menyilaukan dan lingkaran-lingkaran cahaya.
Good info,kalau sekarang berapa Kira Kira biaya yg hrs kita siapkan untuk operasi lasik 2 mata,, Dan dimana alamat untuk jakarta atau bogor,, thanks
Aq td siang br check mata tyt 2 2nya mataku minus 9 silinder 2, dan dokter menyarankan lasik. Untk saat ini operasi lasik 15 juta, thx brothr for article nya
Lasik bisa dilakukan pada orang berusia 17 th ke atas, untuk operasi lasik sebaiknya di Rumah Sakit Khusus Mata seperti RS. Mata Cicendo Bandung dan RS. Mata Aini Jakarta karena biayanya lebih murah.
Mohon infonya rumah sakit mana saja di jakarta yg bisa operasi lasik ya?
Utk RS Mata Aini sdh tidak ada lagi layanan operasi lasik.
Thank you.
Saya mau tanya.. Harga biaya lasik brp? N tindakan pralasik brp?