Bagaimana Profil Pengeluaran Anda?

Sudahkah anda tau benar kemana perginya uang hasil kerja keras Anda?

Kalau jawaban Anda, “Ya, saya tau kemana perginya uang saya!”, maka SELAMAT!
Dengan demikian Anda bisa mengambil langkah-langkah perbaikan dalam mengelola keuangan keluarga Anda.

Tapi kalo jawaban Anda, “Wah gak tau ya…” atau “Iya ya… ke mana ya?”, mulailah memonitor pengeluaran Anda sekarang.


Beberapa bulan yang lalu saya membuat expense tracker untuk tahun 2007. Saat mengisi bulan demi bulan, kami memprediksi bahwa pengeluaran paling banyak akan berada pada kategori Bayi dan Medical; karena memang saat itu kami harus mengeluarkan dana yang cukup banyak. Tapi ternyata inilah hasil rekapitulasinya:

2007exp

Apakah ada yang aneh dalam rekap tersebut?
Yak, benar! 29% dari pengeluaran ada pada kategori Others (lain-lain).

Mendifinisikan “Others”

Kategori “lain-lain” adalah cara yang malas untuk mengkategorikan pengeluaran Anda. Dan ini kami sadari sekarang. Untungnya, pada expense tracker ada kolom tambahan “Remarks” (keterangan) yang bisa kita isi untuk menjelaskan secara spesifik untuk apa kita mengeluarkan dana tersebut. Dengan demikian, dengan sedikit review bulan demi bulan kami masih bisa melacak, apa saja yang tergolong dalam kategori “lain-lain”.

Dalam memonitor pengeluaran, semakin kita spesifik dalam membuat kategori maka semakin mudah kita mengidentifikasi pengeluaran tersebut. Dari hasil review, ada beberapa hal yang cukup repetitif yang terjadi hampir setiap bulan, seperti menyumbang teman yang menikah, patungan dengan keluarga untuk membeli kado untuk saudara, dan lain-lain, yang pada intinya dilatarbelakangi dorongan sosial (karena kepedulian, keluarga dan pertemanan). Maka untuk tahun 2008, muncullah kategori baru yaitu Sosial yang menaungi semua pengeluaran jenis ini. Perlu diingat bahwa ini semua bukan bertujuan untuk pelit atau “perhitungan”, tapi supaya kita lebih memahami pola pengeluaran kita. Syukur-syukur justru di akhir tahun kita bisa mengevaluasi sudah memadaikah porsi Sosial dalam pengeluaran kita, atau masihkah kalah dengan kategori lain seperti “makan di luar” atau “hura-hura”? :)

Next step: Leverage

Bapak selalu berkata bahwa kita tidak perlu khawatir dengan uang. Setiap orang ada rejekinya. Tapi tidak ada cara mudah untuk mendapatkan uang, semua butuh kerja keras. Saya sangat setuju dan memegang prinsip ini. Kerja keras memang sangat penting, namun ada juga faktor “leverage” (dorongan atau faktor pengali) yang juga penting. Leverage membuat apa yang harusnya dicapai dalam (katakan) 10 tahun bisa dicapai dalam waktu lebih singkat. Leverage ini adalah investasi. Banyak sekali instrumen investasi yang bisa kita gunakan. Mulai dari yang berisiko rendah seperti deposito, obligasi atau yang berisiko tinggi seperti saham, valas. Saya sarankan mulailah sedini mungkin. “Tapi uang saya tidak banyak, Mas”. Lho… justru karena itulah kita perlu leverage. Sekarang 1 juta pun bisa menjadi deposito, kalau tidak mau bunga, bisa disimpankan pada Bank Syariah. Reksadana juga sekarang sangat bervariasi, ada yang dengan Rp.200.000,- saja kita bisa berinvestasi.

Kenali dan pelajarilah instrumen-instrumen ini, dan tentukan mana yang paling cocok dengan keuangan Anda, dan mulailah, selagi masih muda dan masih ada ruang untuk berbuat kesalahan.

Seperti biasa, bukannya bermaksud menggurui, tapi sekedar berbagi.
Di sini saya sertakan kembali 2008 Expense Tracker yang mudah untuk digunakan, silahkan di-download. Semoga bermanfaat dalam mengenali pola pengeluaran kita.

Comments 8

  1. eko99 February 19, 2008
  2. arief February 19, 2008
  3. adhi February 29, 2008
  4. isdiyanto March 1, 2008
  5. arief March 4, 2008
  6. Vera March 14, 2008
  7. escoret March 24, 2008
  8. Mimin April 6, 2008

Leave a Reply to Mimin Cancel reply

CommentLuv badge