Pengalaman Melahirkan (dari Kacamata Suami)

Introducing a new member of our small, wonderful family:


ARIYAZKA BILAL PRASETYO

(Azka)

This cute baby was born in Jakarta on July 12th, 2007 through normal delivery. He was born 3.35 kg and 49cm in length.

Pengalaman mendampingi istri melahirkan memang seru. Perasaan yang dominan adalah iba. Iba karena semua rasa sakit yang ditanggung oleh Arida, tidak boleh keluar dalam bentuk erangan, rintihan atau suara yang lain. Semua hanya boleh “ditiupkan”. Tidak terbayang betapa sulitnya.


Perasaan lain yang secara tak terduga mungkin dirasakan suami adalah rasa blo’on/ bego. Setidaknya itu yang aku rasakan di saat-saat terakhir menjelang kelahiran Azka. Saat istri kesakitan, ingin rasanya mengelus dan menunjukkan rasa sayang dan empati lewat sentuhan, tapi di saat seperti itu, ternyata sentuhan bisa mengganggu dan menyebalkan. Oke, tidak boleh menyentuh, aku mencoba untuk mengucapkan kata-kata yang “sok” menenangkan, seperti “sabar ya sayang…”; “sakit ya…?”; dan “it’s gonna be okay… yang kuat ya”; yang ternyata semuanya justru pada titik tertentu annoying untuk Arida.
Kamera digital dan handycam yang sudah “cocked, and ready to shoot” pun ternyata tidak jadi dipakai karena mengganggu konsentrasi Arida :P

So, what did I do? Ya… cuma berdiri di sampingnya, dan berdoa. Ternyata sesekali Arida mencari tanganku untuk digenggamnya, membantu menahan rasa sakit. Tidak ada lagi yang bisa dilakukan selain mendampingi dan berdoa.

Begitu Azka lahir, rasanya lepas semua beban di pundak. Yang ada hanya perasaan haru dan bahagia. Mengumandangkan adzan dan iqomah di telinga Azka yang baru lahir, adalah sensasi yang tidak bisa diungkapkan. Alhamdulillah…

Jadi, berikut tips2 untuk father to be, yang akan mendampingi istrinya melalui persalinan normal untuk pertama kalinya:

DOs:
1. Pray. Berdoa untuk ketenangan diri sendiri juga, supaya bisa tegar mendampingi istri.
2. Diskusikan terlebih dahulu, apakah momen2 tersebut boleh direkam, walaupun sang istri sedang menahan sakit.
3. Pelajari tahap2 persalinan (apa itu pembukaan, apa itu kontraksi, untuk apa CTG dll).
4. Persiapkan fisik. Dari mulai kontraksi pertama sampai kelahiran bisa 10-24 jam. Mungkin kita tidak akan tidur selama waktu itu, bawa vitamin dan suplemen yang cukup.
5. Persiapkan mental. Akan ada banyak pertumpahan darah (dalam arti yang sebenar-benarnya).

DON’Ts:
1. Jangan sok mengerti. Saat istri merintih kesakitan “Aduhh… sakit bangett” atau yang lain; jangan sekali-sekali menjawab “Iya sayang… aku ngerti” atau “Yes honey, i know”; karena cowok sama sekali gak punya bayangan bagaimana rasanya sakit menahan kontraksi.
2. Jangan paksakan diri. Kalo gak tahan melihat darah, atau melihat istri kesakitan, mungkin lebih bijak kalau melimpahkan tugas ini ke ibu atau mertua.
3. Jangan banyak bertanya ke istri. Apalagi menanyakan hal-hal yang perlu pemikiran seperti, “Sayang, ntar kira-kira yang dateng siapa aja ya?” atau “Sayang, kaya gimana sih sakitnya?”

Bagi teman-teman yang akan menghadapi masa persalinan untuk pertama kalinya, kami doakan semoga semuanya lancar; dan ibu serta bayi dalam keadaan sehat dan sempurna. Untuk teman-teman yang sudah menikah tapi belum dikaruniai momongan, teruslah berusaha, tingkatkan kekompakan dan kerjasama (hayah, kaya sepakbola!), kami doakan semoga segera dikaruniai putra dan putri yang sehat.

Selamat datang ke dunia, Azka! Semoga kelak engkau menjadi insan yang sehat jasmani dan rohani, sholeh, berbakti serta bermanfaat bagi sesama. Amin.

Comments 15

  1. Dima July 20, 2007
  2. arief July 20, 2007
  3. tante July 20, 2007
  4. Dima July 20, 2007
  5. Kervin July 23, 2007
  6. Dona July 23, 2007
  7. arief July 24, 2007
  8. Fany July 24, 2007
  9. Adhi Laksono July 26, 2007
  10. dewi July 31, 2007
  11. arief August 4, 2007
  12. aries August 7, 2007
  13. the i.d.E.p August 27, 2007
  14. Nad August 30, 2007
  15. Anjar March 17, 2008

Leave a Reply

CommentLuv badge