Teh Tawar atau Teh Manis?

Saya masih ingat 1.5 tahun yang lalu saat keluar dari kantor lama saya, berat badan saya waktu itu 90 kg. Untuk orang yang tingginya (cuma) 169 cm, sure I can lose a few kilograms :)

Waktu pindah untuk bekerja lagi di oilfield, saya melakukan check-up kesehatan. Semuanya amburadul. Trigliserid dan LDL tinggi, belum lagi ditambah SGOT dan SGPT yang tinggi. Menurut dokter, semuanya berpulang kepada pola hidup yang kurang sehat. Dan saran dari dokter…”I need to lose weight!!”; karena kegemukan dan pola hidup yang tidak sehat adalah sumber penyakit.

Sudah hampir satu tahun terakhir ini, berat badan saya berkisar 70-72 kg. Dalam waktu 7 bulan, berat badan berkurang 20 kg. Bagaimana caranya?

Gula, adalah kuncinya. Ada beragam cara menurunkan berat badan, namun saya memfokuskan diri pada konsumsi Karbohidrat. Lho? Jadi yang benar mana, gula atau karbohidrat??? :)

Karbohidrat adalah salah satu dari 3 komponen penghasil kalori untuk kegiatan sehari-hari. Dua yang lain adalah protein dan lemak. Karbohidrat memberikan suplai energi sehari-hari, baik untuk fungsi tubuh (detak jantung, nafas, otak) dan juga untuk beraktivitas (jalan, lari, bersepeda, naik tangga). Karena karbohidrat adalah penyumbang energi terbesar, maka konsumsinya mutlak diperlukan. Oleh karena itu saya tidak menyarankan diet yang 100% mengeliminasi konsumsi karbohidrat.

Dalam makanan yang kita konsumsi sehari-hari, ada 2 jenis karbohidrat:

  • Karbohidrat Sederhana / Simple Sugar (gula sederhana), seperti gula pasir, permen, madu, gula jawa, donat, sirup, yoghurt. Karbohidrat/gula jenis ini sangat mudah dicerna dan diurai oleh tubuh, namun miskin vitamin dan mineral.
  • Karbohidrat Kompleks, seperti ketela, gandum, sayur-sayuran, kacang dan biji-bijian. Karbohidrat jenis ini butuh waktu lebih lama untuk diurai, dan kaya vitamin dan mineral. Struktur kimianya lebih kompleks sehingga lebih lama untuk diurai dan memberikan kesempatan bagi tubuh untuk menyerap mineral-mineral penting seperti kalsium, besi dan zinc.

Saat kita mengkonsumsi simple sugar, baik itu segelas es krim atau sekaleng soda, gula yang terkandung akan langsung masuk ke dalam aliran darah kita. Oleh karena itu seringnya kita merasa segar dan “refreshed“. Tubuh kita pun langsung bereaksi terhadap lonjakan gula darah ini dengan cara meminta pankreas untuk memproduksi lebih banyak Hormon Insulin. Insulin ini yang akan menghilangkan kelebihan gula dalam darah. Setelah sekian waktu, gula darah akan drop ke level rendah kembali karena kinerja insulin, dan efek yang timbul adalah kita akan merasa lemas dan lapar (tubuh kita meminta pasokan tambahan gula); dan kalau ini diteruskan kita akan bisa sampai ke sugar-craving behavior, dimana tubuh kita selalu ingin diisi dengan simple sugar. Saya punya beberapa teman yang seperti ini, kecanduan Diet Coke (setiap hari bisa habis 3-4 botol).

Oke jadi, for the sake of simplicity, karbohidrat dan gula are the same thing. Tapi ini semua belum menjawab pertanyaan “apa hubungannya dengan berat badan?”

Kalau kita mempunyai keinginan untuk menurunkan berat badan, maka untuk membakar kelebihan lemak tubuh, kita butuh hormon yang disebut Glukagon (glucagon).  Glokagon adalah satu-satunya hormon yang memungkinkan tubuh untuk membakar lemak, dengan cara melepaskan lemak ke dalam aliran darah, dan membiarkannya dibakar oleh aktivitas otot. Dengan kata lain, menggunakan lemak sebagai sumber energi.

Tebak siapa yang memproduksi hormon glukagon? Pankreas! Organ yang juga memproduksi insulin untuk membuang kelebihan gula dalam darah. Sayangnya, kemampuan pankreas terbatas. Apabila kita memaksa pankreas untuk memproduksi insulin, maka ia akan mengurangi produksi glukagon-nya. Dengan demikian apabila kita terlalu banyak mengkonsumsi gula, maka kita akan menghambat proses pembuangan kelebihan lemak tubuh.

Oleh karena itu, selain olah raga teratur, kurangi konsumsi junk-food, awasilah konsumsi gula. Di Indonesia default minuman di warung adalah Es Teh Manis, atau Es Jeruk (yang juga ditambahin gula). Cobalah untuk mengurangi minuman-minuman super manis ini (apalagi softdrink yang kandungan gulanya sangat tinggi).

Pilihlah karbohidrat kompleks, kalau suka bikin home-made spaghetti, belilah spaghetti yang dari gandum (warnanya biasanya cokelat), juga banyaklah makan sayur berwarna hijau tua dan berserat seperti brokoli dan bayam.

Semoga bermanfaat…

*Pernah nonton film The Panic Room? Di situ anaknya Jodie Foster kena penyakit “Diabetic Hypoglycemia”, dimana insulin telah menurunkan kadar gula darah sampai tingkat yang sangat rendah, sehingga ia pingsan. Glucagon Kit yang disuntikkan gunanya untuk menaikkan kadar gula darah. Glukagon adalah antagonis dari insulin. Jika insulin menyimpan gula pada liver, maka Glukagon memungkinkan liver untuk melepaskan gula cadangan yang dapat dilepaskan ke aliran darah apabila diperlukan.  

Comments 3

  1. sesy October 18, 2008
  2. arida November 18, 2008
  3. D November 29, 2008

Leave a Reply

CommentLuv badge