Sekelumit Logging While Drilling (Part 1)

Banyak yang sulit membayangkan pekerjaan saya saat ini. Mostly karena sebagian besar teman-teman saya (dan bahkan saya sendiri) tidak mempunyai latar belakang pertambangan, perminyakan ataupun geologi. Tulisan ini sekelumit tentang apa dan bagaimana pekerjaan saya, siapa tahu bisa bermanfaat.

Saya adalah seorang engineer lapangan.  Tepatnya Logging While Drilling (LWD) Engineer.

Logging While Drilling, bila diterjemahkan bebas dalam bahasa Indonesia berarti “Merekam Sambil Mengebor” :) Sounds silly!. Apa yang direkam? Semua informasi yang bisa kita dapatkan tentang formasi tanah yang sedang dibor, yang bisa bermanfaat dalam mengevaluasi apakah ada hidrokarbon (minyak atau gas) di dalam lapisan tanah tersebut, dan apakah bisa diproduksi.

Perusahaan minyak seperti Pertamina, BP, Exxon, Chevron saat melakukan pengeboran selalu dibantu dengan jasa Logging While Drilling untuk mencapai sasaran minyak. Terkadang reservoir minyak terletak ribuan meter dibawah tempat permukiman, atau di tepi pantai. Tidak mungkin untuk mendirikan kilang pengeboran (rig) di atas permukiman tersebut. Sehingga didirikanlah rig tersebut di laut, dan pengeboran diarahkan untuk mencapai target. Darimana perusahaan minyak tahu apakah sudah mencapai target atau belum? Dari hasil rekaman alat LWD. Alat ini dipasang di rangkaian Bottom Hole Assembly (rangkaian pipa pengeboran), dan berfungsi sebagai “kamera” untuk mengetahui posisi relatif mata bor, terhadap target yang ingin dicapai.

Kamera tersebut bukan sebuah kamera beneran, melainkan sensor yang menangkap respon tanah terhadap berbagai stimulus.Bila kita aliri arus listrik, misalnya, masing-masing lapisan tanah akan berbeda responnya; ada yang menghantarkan (konduktif) dan ada juga yang menahan (resistif). Bila tanah kita “tembak” dengan partikel neutron dan sinar gamma, ada lapisan tertentu yang memendarkan, melemahkan dan bahkan ada yang menyerap partikel-partikel tersebut. Nah, perilaku lapisan tanah ini bisa direkam dan diplotkan pada sebuah kertas (disebut “log”). Log ini akan menggambarkan kurva-kurva respon lapisan tanah terhadap kedalaman. Log pengeboran tersebut kemudian dapat dipelajari lebih lanjut untuk mengetahui apakah pada lapisan tersebut terkandung hidrokarbon, dan apakah layak diproduksi atau tidak.

Pada bagian berikutnya, saya akan coba jelaskan jenis-jenis pengukuran yang ada dan juga perbandingan LWD dengan wireline logging.

 align=

Ditulis untuk memeriahkan Hari Blogger Indonesia, 27 October 2008.

Comments 16

  1. wiwikwae October 27, 2008
  2. Niff October 27, 2008
  3. didut October 27, 2008
  4. h4rs October 27, 2008
  5. ardi November 10, 2008
  6. Nila March 11, 2009
  7. arief March 12, 2009
  8. nur April 28, 2009
  9. Arief rh October 30, 2009
  10. arief November 1, 2009
  11. thariq October 8, 2010
  12. arief October 18, 2010
  13. poethoet April 8, 2011
  14. kursi jepara December 16, 2011
  15. Toko Furniture Jepara January 28, 2012
  16. Lutfi September 11, 2012

Leave a Reply

CommentLuv badge